Kurang Greget di Debat Cawapres, Tagline Perubahan Tak Mendarah Daging Pada Cak Imin

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 23 Desember 2023 14:05 WIB
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Foto: MI/Dhanis)
Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, menyoroti penampilan cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada debat cawapres tahap kedua di JCC Senayan Jakarta, Jumat (22/12) malam.

Menurutnya Cak Imin bukan hanya tak bisa menjiwai tagline perubahan pada debat tersebut, tetapi tagline perubahan seperti kehilangan rohnya di hadapan Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD. 

"Dari 4 sesi debat, gagasan, program tandingan dan kritikan khas ala koalisi perubahan yang seharusnya ditampilkan Cak Imin dalam debat tidak nampak. Bahkan terbawa arus dengan koalisi keberlanjutan," kata Subiran kepada Monitorindonesia.com, Sabtu (23/12).

"Meski beberapa kali hendak melepaskan pertanyaan kepada Gibran, namun justru Gibran mampu mengcounternya dengan baik. Malah justru ada 1 pertanyaan Gibran yang tidak dimengerti oleh Cak Imin," tambahnya. 

Subiran menilai, konten visi dan misi yang disampaikan Cak Imin dengan terminologi "slepet" tidak menemukan relevansinya jika dikorelasikan dengan tagline perubahan yang dibawa oleh pasangan calon nomor urut satu. 

"Slepet itu hanya berorientasi seperti pengawasan dan perbaikan. Sementara gagasan perubahannya tidak kelihatan. Slepet itu hanya gimmick yang kehilangan subtansial dalam sesi debat kali ini," ujar penulis buku Demokrasi Katanya itu. 

Kata Subiran, berbeda dengan Anies ketika debat capres tahap pertama, Anies dinilai mampu mengkristal dengan tagline perubahan, sementara Cak Imin tidak mampu membawa itu. 

"Cak Imin belum mampu membawa tagline perubahan mengkristal sebagaimana Anies di debat perdana," pungkasnya. (DI)