Sosok Sahabat Lama Jokowi Mundur dari Pertamina Demi Dukung Ganjar-Mahfud

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 2 Februari 2024 20:34 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [Foto: Instagram/@basukibtp]
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) [Foto: Instagram/@basukibtp]

Jakarta, MI - Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengumumkan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Jumat (2/2). 

Hal itu disampaikan Ahok, melalui akun instagram miliknya @basukibtp, Jumat (2/2). Adapun alasannya, karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu, mendukung dan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Unggahan ini merupakan bukti tanda terima Surat Pengunduran Diri saya sebagai Komisaris Utama PT. Pertamina (Persero) yang saya serahkan hari ini, 2 Februari 2024," kata Ahok, Jumat (2/2).

"Dengan ini, saya menyatakan mendukung serta akan ikut mengkampanyekan pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Hal ini agar tidak ada lagi kebingungan terkait arah politik saya," tandasnya.

Profil Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Dikutip dari berbagai sumber, Jumat (2/2)), pria kelahiran tahum 1966 ini, merupakan lulusan dari jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Universitas Trisakti dan mendapatkan gelar Insinyur pada tahun 1989. 

Ia menyelesaikan pendidikan magister pada tahun 1994, dengan gelar Master Manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya.

Karier Ahok dimulai dari Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2005-2010. Kemudian pada 2006, Ahok memutuskan meninggalkan jabatannya untuk maju dalam Pilgub Bangka Belitung. 

Sayang, ia kalah dari rivalnya, yakni Eko Maulana Ali. Gagal dalam Pilgub, kemudian Ahok memutuskan mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI. Ia mewakili Partai Golkar, untuk daerah pemilihan (dapil) Bangka Belitung.

Ahok sukses melenggang ke Senayan dengan raihan 119.232 suara. Namanya dikenal kala menjabat anggota DPR RI. Belum tuntas sebagai wakil rakyat, Ahok memutuskan untuk banting setir. Ia maju di Pilgub DKI Jakarta 2012, mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Menang bersama Jokowi, namanya semakin mentereng. Saat Jokowi naik takhta menjadi RI 1 pada 2014, Ahok menggantikan posisi yang ditinggalkan eks wali kota Solo tersebut. Kiprahnya yang menonjol di DKI bertahan sampai akhir masa jabatan di 2017.

Pada tahun 2017, Ahok sempat tersandung kasus penistaan agama. Kasus itu berawal dari pernyataannya yang mengutip Surat Al-Maidah ayat 51, saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu pada 27 September 2016.

Pernyataan Ahok itu diunggah oleh Buni Yani di akun Facebook miliknya, dan menimbulkan berbagai perdebatan di kalangan masyarakat.

Pernyataan itu membuat Ahok harus berurusan dengan masalah hukum. Akibat pernyataan tersebut, sejumlah elemen masyarakat melaporkannya ke polisi dengan tuduhan telah menista agama.

Akibat laporan tersebut, Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman selama dua tahun penjara.

Usai sempat menghilang dari publik, Ahok kembali ke jajaran pemerintahan. Ia ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai komut Pertamina pada November 2019, berdasarkan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) No.SK-282/MBU/11/2019 tanggal 22 November 2019.