PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran Baru Sebatas Wacana

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 4 Mei 2024 13:35 WIB
Pakar Komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing (Foto: Ist)
Pakar Komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing (Foto: Ist)

Jakarta, MI - Pakar Komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan soal bergabungnya PKS ke dalam koalisi Prabowo-Gibran baru sebatas wacana di ruang publik. 

Menurutnya hingga sejauh ini belum ada pertemuan antara presiden terpilih Prabowo Subianto dengan pentinggi PKS untuk membicarakan rekonsiliasi. 

"Karena itu hanya sebatas wacana di ruang publik, belum ada suatu pertemuan-pertemuan, pembicaraan-pembicaraan antar elite utamanya," kata Emrus Pasfm Radio, dikutip Sabtu (4/5/2024). 

Untuk itu, kata Emrus sampai detik ini belum ada kepastian soal bergabungnya PKS ke kubu Prabowo-Gibran. 

"Saya pikir belum ada kepastian PKS akan bergabung dengan Prabowo. Jadi oleh karena itu kan hanya sebatas wacana yang dikemukakan oleh berbagai pihak," ujarnya. 

Apalagi kata Emrus, sekiranya PKS akan bergabung di Koalisi Indonesia Maju, maka tak akan semudah itu. Sebab, akan ada penolakan keras dari Partai Gelora yang sebelumnya juga sudah mengumumkan penolakan gabungbya PKS. 

Kata Emrus, keberadaan Anis Mata dan Fahri Hamzah di Gelora yang dulunya merupakan eks PKS akan menjadi penghalang terberat PKS jika sekiranya ini benar bergabung. 

"Anis Mata dan Fahri Hamzah kan dari PKS mereka mendirikan Partai baru yaitu Gelora artinya ada sesuatu dinamika politik di internal PKS dulu sehingga 2 sosok ini memisahkan diri, jadi sebenarnya itu motivasii teman-teman Gelora menolak," pungkasnya.