Payah! Anies Dianggap Tak Mampu Bawa Koalisi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 10 Agustus 2024 2 jam yang lalu
Anies Baswedan (Foto: Dok MI)
Anies Baswedan (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Peluang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendorong pasangan Anies dan Sohibul Iman (AMAN) nyaris kandas, lantaran gagalnya Anies membantu menambal kekurangan 4 kursi untuk syarat pencalonan, sementara PKS sebagai pemenang Pileg di Jakarta sudah menyediakan 18 kursi.

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai hal itu bukanlah terletak pada PKS sendiri. Menurutnya kegagalan dikarenakan Anies Baswedan terbukti 'payah' dalam menjalankan misi mencari teman koalisi.

"Anies dianggap tidak mampu membawa koalisi, karena bagaimanapun PKS tidak bisa menjalankan sendiri," kata Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin saat dikonfirmasi Monitorindonesia.com, Sabtu (10/8/2024).

Anies, menurut Ujang, sudah melanggar janji yang telah dibuatnya bahwa dalam 40 hari akan mencari kekurangan empat kursi sebagai syarat pencalonan. Dan itu selesainya di kemarin tanggal 4 Agustus 2024, ketika itu terjadi, Anies tidak mampu membawa 4 kursi lagi untuk menggenapkan 20 persen.

Karena itu ada alasan bagi PKS untuk tidak mengusung Anies, ada alasan bagi PKS untuk gabung dengan Kim atau Kim plus. 

"Jadi dalam konteks itu ya mungkin -mungkin saja dan sangat besar kemungkinannya jika PKS bergabung ke pemerintah atau bergabung ke koalisi yang dukung pemerintah itu KIM plus," bebernya.

Di sisi lain, Ujang melihat hubungan emosional begitu erat terlihat antara PKS dengan Partai Gerindra. 

"Contohnya, ketika Gerindra bersama PKS mendukung pasangan calon Anies Baswedan dan Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017. Hubungan sejarah Gerindra dengan PKS kan sebenarnya bagus -bagus saja". 

"Baik -baik saja, tidak ada masalah mereka. Secara politik juga, di pilkada yang lalu kan mereka bersama -sama mengusung Anies, mengusung Anies Sandiaga Uno," bebernya.
 
Sebelumnya, Wasekjen PKS Zainudin Paru menyampaikan salam perpisahan, yang menyiratkan semakin besar kemungkinan bagi Anies Baswedan untuk batal maju dalam kontestasi Pilgub Jakarta.

Zainudin menyampaikan terima kasih kepada Anies Baswedan atas kiprahnya selama ini. Ia berharap usaha yang telah dilakukan Anies dapat menjadi amal kebaikan ke depannya.

"Ucapkan terima kasih atas kebersamaan Pak Anies dan PKS selama ini dalam memimpin dan membangun Jakarta. Kita saling mendoakan yang terbaik untuk Pak Anies dan PKS. Semoga semua ikhtiar yang telah dilakukan tercatat sebagai amal saleh bagi kebaikan dan kemajuan bangsa Indonesia tercinta ke depan," katanya, Jumat (9/8/2024).

Zainudin membenarkan bahwa partainya akan mencari opsi lain agar bisa berlayar di Pilkada Jakarta, tak menutup kemungkinan mendukung Ridwan Kamil, calon yang akan diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM). "Kemungkinan dalam waktu satu, dua hari, ke depan sudah ada kepastian calon Gubernur DKJ yang akan diusung oleh PKS," tandasnya. (an)