PKS Ingin Gabung Pemerintahan Prabowo, Fahri Hamzah: Gagasannya Sulit Dikompromikan

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 29 April 2024 18:59 WIB
Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)
Fahri Hamzah (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI -  Wakil Ketua Umum DPN Partai Gombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah menyoroti keinginan Partai Keadilan Sejahterah (PKS)  bergabung dengan pemerintahan presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih hasil pemilu presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurutnya, tidak ada masalah dengan partai lain. Apalagi, kata dia, dengan Partai Gelora yang belum mendapatkan posisi di legislatif pusat. Meski begitu, Fahri menyarankan agar PKS mempertimbangkan dengan matang sebelum mengambil keputusan akan bergabung pemerintahan atau tidak.

Pasalnya, dia menilai aneh jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran. Apalagi sejauh ini belum ada tawaran dari presiden dan wapres terpilih kepada PKS.

"Toh sejauh ini belum ada tawaran dari Prabowo-Gibran kepada PKS. Mengapa? Karena masalahnya adalah lebih dengan PKS sendiri dan gagasan-gagasan yang selama ini seolah-olah sulit dikompromikan dengan siapa pun" kata Fahri Hamzah, Senin (29/4/2024).

Oleh karena itu saran dari mantan Wakil Ketua DPR RI ini, agar sebaiknya PKS mengambil sedikit waktu untuk berpikir lebih mendalam tentang pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang selama ini diusung.  

Lalu menemukan argumen yang tepat untuk berada di luar pemerintahan, karena kalah di dalam pemilihan presiden yang lalu.

"Sehingga sekali lagi tidak ada masalahnya dengan partai lain, tapi masalahnya adalah dengan pikiran-pikiran dan gagasan yang selama ini dianut serta ideologinya juga berkaitan dengan sumber daya dari jaringan dan kader yang dimiliki".

"Sehingga itu harus diambil sebagai persoalan PKS sendiri bukan soal dari partai lain," ucap politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut. 

Topik:

PKS Gelora Prabowo