Koalisi Prabowo-Gibran Membengkak, Pengamat: Tak Ada Jaminan Bagi-bagi Kue Akan Berjalan Baik

Dhanis Iswara
Dhanis Iswara
Diperbarui 6 Mei 2024 13:31 WIB
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)
Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Foto: MI/Dhanis)

Jakarta, MI - Pakar Komunikasi politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai tak ada jaminan partai politik yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan menerima jatah pembagian kursi menteri tanpa ada masalah di kabinet Prabowo-Gibran. 

Menurutnya dengan bergabungnya Nasdem dan PKB di KIM akan semakin sedikit kue yang didapat oleh partai politik yang sejak awal mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Saya pikir tidak ada jaminan kacau atau tidak kacau, ya kan. Tapi yang pasti koalisi semakin gemuk, semakin kue yang dibagi-bagi akan semakin sedikit," kata Emrus saat dihubungi Monitorindonesia.com Senin (6/5/2024). 

"Hanya saja pembagi kue "jataban menteri" Semakin banyak, nah apakah jumlah kementerian nanti akan semakin membengkak untuk memenuhi para partai politik yang berkoalisi?" tambahnya. 

Kata Emrus, tak ada jatah makan siang gratis dalam politik. Karena itu, mesti ada imbalan dari presiden dan wakil presiden terpilih untuk memberikan hadiah kursi menteri. 

"Karena secara teroritikal tidak ada bahan politik makan siang gratis. Pasti ada bahasa imbalan, nah imbalan yang mereka terima ini apakah kursi menteri atau setingkat menteri atau kegiatan lain," ucapnya. 

Meski begitu, Emrus mengingatkan koalisi yang diisi banyak partai politik hanya akan semakin sedikit kekuasaan yang dapat dibagikan. 

"Tapi yang pasti bahwa semakin banyak yang berkoalisi, semakin banyak faktor pembagi kekuasaan tersebut," pungkasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 diusung oleh 9 kekuatan partai politik, yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, Gelora, PSI, Garuda, Prima dan PSI. 

Sementara Nasdem dan PKB baru saja bergabung ke kubu Prabowo-Gibran usai KPU menetapkan pemenang Pilpres 2024.

Selain itu dikabarkan, bahwa PKS dan PPP akan segera menyusul 2 partai sebelumnya untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran.