Soal Kematian Brigadir Setyo, Kapolri: Ada Hal yang Tidak Terbantahkan

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 29 September 2023 21:05 WIB
Jakarta, MI - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kematian Brigadir Polisi (Brigpol) Setyo Herlambang (SH) pengawal Pribadi (Walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya diusut jajarannya secara ilmiah. "Tentunya saya perintahkan mereka untuk (pengusutan) betul-betul bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah karena ini ada hal yang tidak terbantahkan tadi," kata Listyo kepada wartawan di Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Jumat (29/9). Bila proses pengusutan sudah tuntas, Kapolri meminta agar hasilnya segera disampaikan secara terbuka kepada publik. Listyo mengatakan sejak awal dirinya menjamin bahwa kepolisian akan transparan dalam pengusutan peristiwa tewasnya Brigadri Setyo di rumah dinas Kapolda Kaltara. "Dengan peristiwa yang terjadi, saya menyampaikan dari awal bahwa Polri transparan," tegasnya. Dia juga menyebut pihak Bareskrim, Propam, hingga Kompolnas sudah turun mengawal pengusutan kasus itu secara cermat. "Kemarin dari Bareskrim sudah turun, Propam turun, dan Kompolnas turun, tentunya semuanya sedang bekerja dan supaya cermat hasilnya," ujar Kapolri. Brigadir Setyo, personel Polda Kaltara ditemukan tewas di sebuah kamar di rumah dinas Kapolda Kaltara di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Jumat (22/9), sekitar pukul 13.10 WITA. Dugaan sementara, anggota Polri dari kesatuan Brimob itu lalai saat membersihkan senjata api. Sementara itu, Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya mengatakan Brigadir Setyo bertugas sebagai pengawal pribadinya dan bukan sebagai ajudan. Tim gabungan dari Ditreskrimum, Propam, dan Dokkes Polda Kaltara masih melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kematian Brigadir Setyo. Kabidhumas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat menegaskan Brigadir Setyo meninggal dunia bukan karena bunuh diri. "Bukan bunuh diri. Dugaan sementara, korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," kata Budi. Brigpol HS merupakan Banit 3 Subden 1 Den Gegana Satuan Brimob Polda Kaltara. Korban merupakan warga Jawa Tengah. (An)