Belanja Vaksin Capai Rp21 Triliun, Kemenkes Sudah Belanjakan Rp78,8 Triliun Sampai Akhir Triwulan III

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 26 Oktober 2021 09:06 WIB
Monitorindonesia.com - Pemerintah sudah mengeluarkan biaya pengadaan vaksin COVID-19 mencapai Rp21,1 triliun untuk 107,3 juta dosis selama Januari hingga September 2021. "Untuk vaksin sudah diberikan kepada pengadaan 91,1 juta dosis pertama dan 51,1 juta dosis kedua," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Oktober 2021 secara daring di Jakarta, Senin. Selain pengadaan vaksin, pemerintah juga mengeluarkan biaya perawatan pasien COVID-19 yang mencapai Rp33,6 triliun untuk 511,7 ribu pasien per September 2021. Dengan demikian, belanja barang kementerian dan lembaga sampai akhir triwulan III-2021 didominasi oleh Kementerian Kesehatan yang sudah membelanjakan Rp78,8 triliun, jauh lebih besar dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp18,5 triliun, atau naik 326,6 persen (year-on-year/yoy). Belanja barang kementerian dan lembaga lainnya yang langsung dirasakan masyarakat adalah bantuan untuk 12,7 juta usaha mikro senilai Rp15,2 triliun. Ada pula bantuan operasi sekolah (BOS) sebesar Rp8,3 triliun untuk 7,7 juta murid yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Manfaat lain yang dirasakan masyarakat dari belanja barang kementerian dan lembaga adalah dari volume penyaluran subsidi selisih harga biodiesel sebanyak 69,4 juta kilometer, bernilai Rp35,7 triliun. Secara keseluruhan, Sri Mulyani menjelaskan bahwa realisasi belanja barang kementerian dan lembaga tumbuh 42,4 persen (yoy) pada September 2021, yang berarti lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan September 2020 yakni 9,1 persen (yoy).