Nilai Tukar Rupiah Tergantung Indikator Ekonomi Dalam Negeri

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 20 November 2023 05:36 WIB
Ilustrasi Pair USD IDR (Foto: Shutterstock)
Ilustrasi Pair USD IDR (Foto: Shutterstock)

Jakarta, MI – Nilai tukar rupiah pekan ini masih dipengaruhi oleh kalender ekonomi dunia dan indikator ekonomi domestik. Dampak dari peristiwa dan indikator ekonomi yang tercantum dalam kalender tersebut dapat bervariasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk hasil aktual dibandingkan dengan perkiraan pasar, kondisi ekonomi global, dan respon investor.

Direktur Indosukses Futures Maruli Tua Sinambela mengatakan beberapa indikator ekonomi, seperti neraca pembayaran, persentase eraca berjalan terhadap PDB, M2 Persediaan Uang, dan Keputusan Tingkat Bunga, dapat memiliki dampak signifikan pada rupiah.

“Informasi ini penting bagi investor, pedagang, dan ekonom untuk mengantisipasi pergerakan pasar dan memahami kesehatan ekonomi negara tersebut,” jelas Maruli kepada MonitorIndonesia.com, Minggu (19/11).

Lebih lanjut, dia menjelaskan tentang neraca pembayaran. Menurutnya, jika neraca pembayaran menunjukkan defisit yang besar,hal  ini bisa memicu kekhawatiran investor tentang stabilitas ekonomi suatu Negara.

“Persentase Neraca Berjalan terhadap PDB,  angka yang rendah mungkin mencerminkan ketidakseimbangan ekonomi, sementara angka yang tinggi dapat menunjukkan kesehatan ekonomi yang baik,” ungkapnya.

Maruli mengingatkan, bahwa reaksi pasar terhadap data ini dapat menyebabkan fluktuasi nilai tukar, harga saham, dan suku bunga. Investor dan pelaku pasar akan mengamati hasil aktual dan perubahan dari perkiraan sebelumnya untuk membuat keputusan investasi mereka.

“Dalam beberapa kasus, peristiwa seperti keputusan tingkat bunga dapat memiliki dampak langsung pada arus modal dan kinerja pasar keuangan,” tutupnya.(Ran)