CPO Jatuh Beruntun, Simak Proyeksi Harga untuk Desember

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 1 Desember 2025 15:01 WIB
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)
Kelapa Sawit (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali ditutup di zona hijau pada akhir November, meski secara keseluruhan kinerja komoditas ini masih menunjukkan tekanan.

Pada perdagangan Jumat (28/11/2025), kontrak CPO pengiriman Februari 2026 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup pada level MYR 4.114/ton, menguat 0,61% dibandingkan sesi sebelumnya. Angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam sepekan terakhir.

Kendati demikian, reli akhir pekan belum cukup menghapus pelemahan yang terjadi sepanjang November. Secara point-to-point, harga CPO terkoreksi 3,25%, menandai penurunan tiga bulan berturut-turut. 

Permintaan yang melemah menjadi faktor utama tertekannya harga CPO. Pekan lalu. Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Johari Abdul Ghani mengungkapkan ekspor CPO Negeri Harimau Malaya ke China ambruk hampir 29% dalam 10 bulan pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Johari menjelaskan bahwa CPO kini menghadapi persaingan ketat dari berbagai minyak nabati lain. Harga minyak kedelai, misalnya, dinilai lebih murah sehingga membuat CPO kurang kompetitif.

“Ini bukan soal geopolitik,” ujarnya, dikutip dari Reuters.

Permintaan CPO tampaknya masih lemah pada November.  AmSpec Agri dan Intertek Testing Services memperkirakan ekspor CPO Malaysia pada 1-25 November jatuh masing-masing 16,4% dan 18,8% dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya.

Secara teknikal dalam kerangka waktu bulanan (monthly time frame), harga CPO untuk bulan ini masih berada di wilayah bearish. Hal ini tercermin dari nilai Relative Strength Index (RSI) yang berada di level 48.

RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI CPO belum jauh di bawah 50 sehingga boleh dibilang cenderung netral. Sedangkan indikator Stochastic RSI ada di 15. Sudah di bawah 20 yang berarti jenuh jual (oversold).

Memasuki perdagangan Desember, peluang harga CPO untuk kembali menguat mulai terbuka. Wajar, mengingat koreksi yang terjadi sudah cukup dalam setelah turun empat bulan beruntun.

Cermati pivot point di MYR 4.232/ton. Dari sini, harga CPO berpotensi mengetes resisten MYR 4.268/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Target resisten berikutnya ada di MYR 4.426/ton yang adalah MA-50.

Namun jika harga kembali melemah, CPO berisiko turun menuju support di MYR 4.081/ton. Apabila level ini ditembus, tekanan jual dapat menyeret harga ke rentang MYR 4.069 hingga MYR 3.592/ton.

Topik:

minyak-sawit-mentah harga-cpo