Polri akan Beri Pendampingan Psikologi terhadap Anak-Anak Ferdy Sambo

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 23 Agustus 2022 08:50 WIB
Jakarta, MI - Polri akan memberikan pendampingan psikologi terhadap anak-anak Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Hal itu disampaikan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo. "Nantinya dari SDM Polri tentunya yang akan memberikan pendampingan psikologi dan lain-lainnya," kata Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Senin (22/8). Dedi mengatakan bahwa pendampingan tersebut akan diberikan oleh Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Mabes Polri. Korps Bhayangkara memiliki Biro Psikologi Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Mabes Polri bertugas mendukung tugas operasional kepolisian. Lebih lanjut, Dedi mengatakan pendampingan tersebut diberikan agar anak-anak dari Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tidak menerima tekanan mental yang berlebihan. Diketahui, pasca ditetapkan sebagai tersangka, muncul perundungan terhadap anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di media sosial. Diberitakan sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi alias Kak Seto mendesak Polri untuk melindungi anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. Sebab sebagaimana diketahui, pasangan suami istri itu kini resmi berstatus tersangka kasus dugaan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. “Kami mendesak keluarga besar Polri juga bisa melindungi anak-anak,” kata Kak Seto, Senin (22/8). Kak Seto mengatakan LPAI bakal melakukan koordinasi dengan Mabes Polri untuk memberi perlindungan terhadap anak-anak dari pasangan tersebut. Menurutnya perlu membedakan perlakuan untuk anak-anak Sambo dan Putri, terutama untuk anak yang masih berusia di bawah 18 tahun. “Mohon anak-anak dipisahkan dari kasus orang tuanya. Harus ada peran entah itu dari keluarga atau dari institusi Polri itu sendiri,” kata Kak Seto. Ia juga menyarankan agar anak-anak Ferdy Sambo dan Putri berhenti sementara menggunakan media sosial dan sebaiknya menjalani pendidikan informal demi keamanan prikologis. “Supaya dia tidak termakan kerasnya komentar netizen dan sebagainya demi keamanan psikologisnya,” ujarnya.