Rahmat Santoso Mundur dari Jabatannya, Ini Respons Elite DPC Gerindra Kabupaten Blitar

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 19 Agustus 2023 01:58 WIB
Blitar, MI - Mundurnya Rahmat Santoso dari jabatannya sebagai Wakil Bupati (Wabup) Blitar periode 2019-2024 mendapat tanggapan dari elemen masyarakat dan elite politik di Kabupaten Blitar. Seperti yang disampaikan oleh Adib Zamhari yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar, bahwa mundurnya Wabup Rahmat Santoso dari jabatannya, merupakan kegagalan Bupati yang tidak bisa ngemong atau bersinergi dengan wakilnya . ”Dengan pasangannya saja tidak bisa bersinergi, tidak bisa mewujudkan maju bersama , apalagi dengan masyarakat, dengan slogannya maju bersama sejahtera bersama, maju tidak bersama dengan wakilnya. Apalagi sejahtera bersama dengan masyarakat ini menunjukan kegagalan Bupati," ujar Adib Zamhari yang juga Ketua Pencak Silat Pagar Nusa Kabupaten Blitar, saat dihubungi Monitorindonesia.com, Jum'at (18/8). [caption id="attachment_561007" align="alignnone" width="948"] Adib Zamhari, Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar (Foto: Doc Pribadi)[/caption] Intinya, lanjut Adib, ini kegagalan Bupati untuk bisa mengandeng serta melangkah bersama dengan wakilnya. Untuk bersama-sama membangun masyarakat kabupaten Blitar, dalam mewujudkan slogannya maju bersama sejahtera bersama ternyata tidak terbukti akhirnya yang dirugikan masyarakat . "Bupati dan Wakil Bupati Blitar itu ibarat sepasang suami istri, suaminya Bupati. Nah kalau suaminya tidak bisa ngemong pasangannya dan akibat korbannya anak-anaknya. Anak-anaknya siapa? ya masyarakat Kabupaten Blitar," ungkap Adib Zamhari yang juga Ketua Ikatan Pelaut Blitar ini. Adib menilai bahwa yang selama ini yang dekat masyarakat adalah Wabup Rahmat Santoso. Setiap ada kegiatan masyarakat baik undangan maupun adanya aksi unjuk rasa, Wabup Rahmat Santoso selalu hadir. "Selama ini kan yang dekat dengan masyarakat Wakil Bupatinya, yang bisa menerima siapapun baik kalau masyarakat mengadu atau unjuk rasa yang menerima kan Wabup nya, dekat dengan rakyat. Diundang siapapun datang, dihubungi mudah, jiwanya juga sosial sering membantu masyarakat”, pungkasnya. Sementara itu, Tomi Gandhi Sasongko yang juga sebagai Wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Blitar menyatakan, bahwa apa yang dikatakan Adib Zamhari itu memang benar adanya. Namun menurut Tomi, mundurnya Wabup Rahmat Santoso dari jabatannya karena mencalonkan diri menjadi anggota DPR RI. ”Wabup Blitar itu mundur karena beliau maju dalam pencalonan untuk menjadi anggota DPR RI, dan mundur saat ini atau nanti sama saja pasti harus mundur. Jadi jangan ada yang statement kurang etis lah atau apalah," terangnya. Menjelang pemilu 2024, lanjut Tomi, Partai Gerindra saat ini fokus pada pemilihan legislatif (Pileg) dan pemenangan calon presiden (Capres)Prabowo Subianto di kabupaten Blitar. Bahkan, kata dia, dalam waktu dekat ini akan dilakukan konsolidasi antara partai pengusung capres Prabowo Subianto yakni PKB, PAN, Golkar dan PBB. ”Fokus kita memenangkan Prabowo Subianto untuk dapat menang mutlak dan pileg di Kabupaten Blitar," demikian Tomi Gandhi yang juga Dewan Pembina Eks Tri Mantra Jawa Timur ini. (JK)