Emak-emak yang Ngamuk di Puskesmas Lohia Muna Khilaf

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 24 Januari 2024 21:57 WIB
Emak-emak mengamuk di sebuah Puskesmas di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Foto: MI-Nuramin/Repro Medsos)
Emak-emak mengamuk di sebuah Puskesmas di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Foto: MI-Nuramin/Repro Medsos)

Muna, MI - Emak-emak bernama Wa Oma mengamuk di Puskesmas Lohia, Kabupaten Muna yang viral di media sosial (medsos) mengaku khilaf. Setiap harinya, Oma bekerja sebagai cleaning service di puskesmas itu.  Dia mengamuk dengan menghancurkan tong sampah plastik, dikarenakan mendapat informasi gajinya selama lima bulan belum dibayarkan.

Aksi itu direkam oleh salah satu staf puskesmas bernama La Hade yang kemudian dikirim pada grup whatsapp (WA) ASN puskesmas. Kemudian, video itu viral di medsos. Wa Oma mengaku, aksinya itu dilakukan karena merasa emosi saat diberi tahu oleh La Hade bila gajinya belum dibayarkan karena belum ada uang. Sontak, ia murka dan membanting tong sampah hingga pecah.

Ia pun tak tahu aksinya itu direkam dan dibagikan di medsos. Kemudian, setelah di kroscek ke kepala puskesmas (Kapus), ternyata gajinya sudah disiapkan. "Saya khilaf, saat itu karena terprovokasi," kata Oma, Rabu (24/1).

La Hude mengaku, bukan mau memprovokasi Wa Oma. Ia hanya menyampaikan bila uang belum ada di puskesmas. "Bukan maksud memprovokasi, hanya saya menyampaikan itu (belum ada uang), ternyata dia (Wa Oma) langsung mengamuk," ujarnya.

Mantan Kapus Lohia itu mengaku, bila dirinyalah yang merekam video saat mengamuk. Namun, ia tidak menyebarluaskan. "Saya hanya kirim di grup WA ASN puskesmas Lohia. Kalau di Facebook (FB), saya tidak tahu," katanya.

Atas perbuatanya itu, ia menyampaikan permohonan maaf pada Kapus Lohia, Wa Ode Muliastuti dan seluruh staf. Ia berjanji tidak mengulangi lagi perbuatannya. "Saya meminta maaf pada kapus dan selurun staf terhadap apa yang terjadi," terangnya.

Kapus Lohia, Wa Ode Muliastuti menerangkan, persoalan gaji Wa Oma hanya miskomunikasi saja. Wa Oma bertanya pada orang yang tidak tahu menahu dengan kondisi keuangan di puskesmas. "Hanya miskomunikasi saja. Gajinya itu kita sudah siapkan, hanya saat itu, saya lagi berada di dinas kesehatan," terangnya.

Ia hanya tidak terima ulah stafnya itu yang terkesan memprovokasi Wa Oma. Kemudian, memvideokan aksi Wa Oma sehingga viral di medsos, seolah-olah, dirinya sengaja tidak mau membayar gaji. Setelah di mediasi di Polsek Katobu, ketiganya pun sepakat berdamai. Wa Oma dan La Hude berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. (Aan)