Politik Menyesatkan Rusak Demokrasi, Demokrat: Praktik Tidak Terpuji Digunakan untuk Kepentingan Elektoral di 2024

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 2 Maret 2023 12:47 WIB
Jakarta, MI - Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, bahwa Partai Demokrat ingin menciptakan politik gagasan di Pemilu 2024. Kata Herzaky, Partai Demokrat tidak ingin terjabak dalam politik menyesatkan yang nantinya akan berdampak negatif pada masyarakat. "Bukan kontestasi saling ancam dan saling menekan, intimidasi, menyebarkan hoax dan fitnah, apalagi mengekalkan politik kebencian," katanya dalam keterangannya kepada Monitor Indonesia, Kamis (2/3). Herzaky menegaskan, Partai Demokrat sangat mengecam politik menyesatkan. Maka dari itu, pertemuan antara Majelis Tinggi Partai Demokrat dengan Anies Baswedan serta Ketua Umum Partai Demokat, Agus Harimurti Yudhoyono akan membahas banyak hal termasuk mengenai gagasan politik. "Demokrat tidak akan terjebak dalam praktik-praktik tidak terpuji yang selama ini digunakan pihak-pihak tertentu untuk mendapatkan keuntungan elektoral ," ujarnya. Selain itu, Herzaky mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terjerumus dalam politik menyesatkan. Menurutnya, politik menyesatkan ini sangat merusak tantanan demokrasi. "Mengajak rakyat untuk tidak ikut-ikutan budaya politik yang merusak," tegasnya. Herzaky kembali menegaskan, partai berlambang mercy itu akan berupaya akan lebih mengedepankan politik yang membangun. Sehingga, pesta demokrasi di 2024 akan lebih menyehatkan dan tidak menyesatkan masyarakat. "Demokrat akan mengedepankan politik berkeadaban dan berkemanfaatan bagi rakyat banyak. Melakukan kolaborasi dengan seluruh elemen bangsa," tandasnya.