Rebutan Cawapres Anies, PKS Harus Legowo

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 17 Agustus 2023 12:06 WIB
Jakarta, MI - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, mengatakan, persoalan cawapres Anies Baswedan akan alot. Sebab, PKS dan Demokrat akan berebut kursi cawapres Anies. Dia memprediksi, ujung dari persoalan cawapres Anies Baswedan ini, PKS nantinya akan mendukung penuh AHY sebagai pendamping mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. "Jadi saya sih melihat ya ujung dari drama persoalan siapa cawapres Anies kelihatannya mengarah kepada AHY," kata Ujang kepada Monitorindonesia.com, Kamis (17/8). Dia mengatakan, PKS tidak akan menerima AHY sebagai cawapres begitu saja. Kata Ujang, harus ada timbal balik yang diberikan Demokrat kepada PKS di pemerintahan 2024 mendatang. Sebab, kata Ujang, posisi capres dari Koalisi Perubahan sudah dipegang oleh NasDem. NasDem partai yang pertama kali mendeklarasikan Anies sebagai capres. Maka dari itu, NasDem tidak ikut campur dalam pembahasan cawapres. "Bagaimana memberikan kompensasi politik finansial kepada PKS. Karena, bagaimana pun kan NasDem sudah ada capres," kata Ujang. Dia menyampaikan, cawapres Anies Baswedan setidaknya harus berasal dari kader anggota Koalisi Perubahan. Ujang melihat kemungkinan besar yang menjadi cawapres Anies adalah AHY. "Maka PKS harus legowo, legowo dengan kompensasi dan finansial, deal-deal politik antara kesepakatan tiga partai, NasDem PKS Demokrat itu," pungkas Ujang. (ABP)       #PKS Harus Legowo #Demokrat dan PKS Rebutan Cawapres