Mahfud dan Yusril Tidak Menjual Jadi Cawapres

Akbar Budi Prasetia
Akbar Budi Prasetia
Diperbarui 24 September 2023 18:11 WIB
Jakarta, MI - Wacana duet Prabowo Subianto-Yusril Ihza Mahendra dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD terus menggema di ruang publik. Duet dari kedua pasangan tersebut bisa dilihat dari dua sisi. Hal tersebut disampaikan Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepda Monitorindonesia.com, Minggu (24/9). Sisi pertama, elektabilitas Mahfud dan Yusril relatif rendah. Jika tetap dipaksakan tidak akan mendongkrak elektoral dari Prabowo Subainto maupun Ganjar Pranowo. "Kalau dua sosok ini dipaksakan diduetkan, dikhawatirkan tidak mendongkrak elektabilitas Prabowo dan Ganjar," kata Jamiluddin. Dia menjelaskan, sosok cawapres yang bakal dipilih akan sangat menentukan elektoral dari psangan tersebut. Jika yang dipilih sosok yang elektabilitasnya rendah, maka tidak akan memberikan effect coatail yang besar terhadap capresnya. "Padahal, sokongan elektabilitas dari cawapres sangat diperlukan mengingat elektabilitas Prabowo dan Ganjar bersaing ketat," kata Jamiluddin. "Karena itu, kejelihan memilih cawapres, khususnya yang memiliki elekrabilitas tinggi, akan memenangkan Prabowo atau Ganjar pada Pilpres 2024," pungkas Jamiluddin. (ABP)     #Mahfud dan Yusril Tidak Menjual Jadi Cawapres