Anies Ngomong Soal Etika Lagi, Mau Dirubah!

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 10 Februari 2024 19:34 WIB
Anies Baswedan (Foto: Dok MI)
Anies Baswedan (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Calon presiden (Capres) Anies Baswedan dan calon wakil presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dengan nomor urut 01, berjanji akan menghadirkan perubahan saat etika direndahkan oleh kelompok-kelompok tertentu.

Dia berjanji tidak akan mendiamkan perlakuan yang tak adil melenggang tanpa ditantang. 

"Kita mengirimkan kepada semua, rakyat Indonesia menginginkan praktik demokrasi yang mengandalkan kepada keadilan, yang mengandalkan kepada keterbukaan, yang mengandalkan kepada tingginya penghormatan kepada etika, di saat etika diremehkan, di saat etika dinomorbawahkan, kami semua hadir membawa pesan, kami akan melakukan perubahan mengembalikan etika menjadi prioritas penting dalam menjalankan republik ini,"  kata Anies panjang lebar dalam kampanye akbar di Stadion Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (10/2).

Anies mengatakan dirinya juga tak akan membiarkan ketimpangan yang terjadi di republik ini. "Tanggung jawab kita menghentikan ketidakadilan, ketimpangan, menghadirkan perubahan," ungkapnya.

"Hati mana yang tak tergetar menyaksikan jutaan orang ini? Semua datang dengan membawa harapan. Kami datang menginginkan perubahan," tambah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Kendati, untuk menghadiri perubahan itu tak mudah, karena harus menggeser para konglomerat yang mengklaim telah menguasai sepertiga ekonomi Indonesia. 

"Beberapa waktu lalu kita mendengar obrolan ruang-ruang tertutup yang mengatakan beberapa orang menguasai sepertiga perekonomian Indonesia, sementara 280 juta penduduk lainnya harus berebut sisanya," bebernya.

Menurutnya, kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Rakyat Indonesia, tegas dia, harus mendapatkan yang setara, harus mendapatkan masa depan yang setara. Karena itu kita bergerak untuk melakukan perubahan.

Anies pun mengingatkan kepada setiap pendukungnya agar tak gentar ketika melihat kecurangan terjadi di Pemilu 2024. 

"Kita hadapi dengan kecintaan warga Indonesia sebagai anak bangsa, tapi bila mereka melakukan kecurangan, bila mereka tidak menjalankan yang adil, maka kita siap untuk melawan," imbuhnya.