Perolehan Suara Menurun, PPP Evaluasi Sandiaga Uno

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 22 Maret 2024 02:29 WIB
Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno (Foto: Istimewa)
Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Uno (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Anggota Mahkamah DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abdullah Mansyur menyebut, kehadiran Sandiaga Uno sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) belum memberikan dampak elektoral bagi partai.

Menurtnya, hal itu terbukti dari capaian suara partai yang hanya meraih 3,87 persen dalam Pileg 2024.

“Kalau lihat data kuantitatif memang Bang Sandi efeknya belum terlihat kalau data kualitatif, ya, gitu. Buktinya ya itu tadi malah turun,” ujar Abdullah kepada wartawan di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).

Abdullah menjelaskan, DPP PPP bakal memberikan evaluasi terhadap Sandiaga terkait jabatannya sebagai Bapillu. 

Menparekraf itu juga harus menyerahkan laporan pertanggungjawaban.

Meski demikian, Abdullah tak menepis ada faktor lain yang menyebabkan partainya tak lolos ke Parlemen.

“Hanya faktornya itu apa, ini secara spesifik memang belum bisa kami ungkapkan,” jelasnya.

Disisi lain, Abdullah meyakini tak ada masalah dari faktor internal partai.

Sebab, tidak terjadi konflik di tubuh PPP.

“Sebetulnya sih kalau di internal kami itu solid. Kalau kita bandingkan dengan Pemilu 2019 waktu itu kan efek konflik 2014 itu masih ada, masih terasa,” ungkap Abdullah.

“Kalau sekarang itu kan konfliknya enggak ada kan gitu. Jadi di internal itu kami cukup soft dan memang siap menghadapi pemilu kemarin,” timpalnya.

Berdasarkan data KPU, hanya delapan dari sembilan partai politik petahana yang berhasil kembali melenggang ke Senayan. 

PPP untuk pertama kalinya gagal mengirimkan kader menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena tak mampu menembus ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4%.

PPP merupakan salah satu dari 10 parpol yang tak lolos ke Senayan, berikut daftarnya:

1. Partai Persatuan Pembangunan (PPP): 5.878.777 suara (3,87%)

2. Partai Solidaritas Indonesia (PSI): 4.260.169 suara (2,81%)

3. Partai Perindo: 1.955.154 suara (1,29%)

4. Partai Gelora: 1.281.991 suara (0,84%)

5. Partai Hanura: 1.094.588 suara (0,72%)

6. Partai Buruh: 972.910 suara (0,64%)

7. Partai Ummat: 642.545 suara (0,42%)

8.Partai Bulan Bintang (PBB): 484.486 suara (0,32%)

9. Partai Garda: 406.883 suara (0,27%)

10. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN): 326.800 suara (0,26%)