Pailit Berjalan, Anggota Komisi XI DPR Misbakhun Tak Setuju Pertolongan Sritex dengan Injeksi Uang

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Oktober 2024 16:37 WIB
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun (Foto: Istimewa)

Jakarta, MI - Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Muhkhammad Misbakhun mengungkapkan bahwa rencana penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex tidak mesti dengan skema injeksi uang. Pasalnya, kepailitannya sudah berjalan.

"Pertolongan dan bantuan negara itu kan tidak mesti harus dalam bentuk, 'oh di injeksi uang' kan tidak, bisa juga dalam bentuk satu, melakukan aturan-aturan yang bisa membantu dia, membantu dia keluar dari situasi kesulitan keuangan," kata Misbakhun usai menghadiri pembukaan ISEF 2024, Rabu (30/10/2024).

"Karena apa? Proses kepailitannya, proses kepailitannya kan sudah berjalan. Dia mengalami kegagalan kan hanya karena satu tagihan," sambung Misbakhun.

Seperti diketahui, keputusan pailit perseroan sebagaimana tertuang dalam hasil putusan  Pengadilan Negeri Semarang atas perkara nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

Menurut Misbakhun, negara bisa hadir dalam berbagai bentuk dan dia percaya pemikiran Presiden Prabowo luar biasa. "Jangan dianggap karena yang memberikan komentar Bapak Presiden, seakan-akan negara itu harus membantu dalam bentuk keuangan," katanya.

Misbakhun berpandangan bahwa bail out pemerintah bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan Sritex melakukan restructuring kredit. Pun, dia menilai restrukturisasi bukan bantuan negara, tetapi keberpihakan negara.

Misbakhun pun menolak ketika komentarnya diartikan bahwa DPR tidak mendukung penyelamatan Sritex. Menurutnya, semua pihak harus memahami bentuk dari bail out atau bantuan keuangan yang akan dijalankan pemerintah. "Bukan. Bukan masalah bail outnya, mekanismenya apa? Kalau misalnya Jiwasraya, negara pemegang saham. Ini kan negara bukan pemegang saham," kata Misbakhun.

Misbakhun mengaku dirinya telah berdiskusi dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Dia berharap kondisi yang dialami oleh Sritex tidak berlanjut ke pabrik lainnya.

Diberitakan, bahwa Presiden Prabowo Subianto memberi arahan kepada menteri bidang ekonomi agar memastikan bahwa kegiatan produksi dan ekspor Sritex tetap berjalan.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto setelah menghadiri rapat koordinasi di Istana Negara bersama Prabowo dan beberapa Menteri Kabinet Merah Putih, Selasa (29/10/2024).

“Hal pertama yang paling penting arahan Bapak Presiden adalah supaya ekspor tetap berjalan, produksi berjalan,” kata Airlangga di kantornya, Selasa malam.

Airlangga menyatakan situasi serupa juga pernah terjadi pada salah satu industri besar di Jawa Barat pada beberapa waktu yang lalu. Industri tersebut telah digugat pailit, tapi tetap mampu beroperasi.

Dengan demikian, pemerintah menilai Sritex masih dapat diselamatkan layaknya salah satu industri di daerah Jawa Barat yang tak disebutkan namanya tersebut. “Itu bisa tetap beroperasi,” jelasnya.

Airlangga juga mengatakan bahwa Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu sudah bertemu dengan kurator dan pihak Sritex untuk membahas kegiatan ekspor yang akan dilakukan Sritex

“Tadi Bea Cukai sudah bertemu dengan kurator dan dari pihak Sritex sehingga ini mudah-mudahan bisa langsung berjalan untuk jangka pendek, jangka berikutnya tahapan lainnya perlu dilihat lagi,” bebernya.

Terkait utang yang dimiliki Sritex kepada beberapa industri perbankan, Airlangga mengaku belum dapat menjelaskannya. Ia hanya menekankan bahwa “Itu nanti, yang berutang kan pemilik,” tegas Airlangga.

Adapun keputusan pailit perseroan sebagaimana tertuang dalam hasil putusan  Pengadilan Negeri Semarang atas perkara nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

Mengutip Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) PN Semarang, pemohon menyebut termohon telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada pemohon berdasarkan Putusan Homologasi pada tanggal 25 Januari 2022.

Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex Iwan Setiawan Lukminto memastikan perseroan tetap beroperasi dengan normal meski adanya putusan pailit dari Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang.

“[Operasional] berjalan, berjalan normal,” ujar Iwan saat ditemui di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Senin (28/10/2024).

Saat ditanya ihwal nasib karyawan, Iwan mengatakan saat ini perseroan secara grup memiliki hampir 50.000 karyawan, di mana pegawai, direksi, dan komisaris memiliki semangat yang sama soal Sritex.

“Ya kita kan total Sritex Group itu kan hampir 50.000 orang yang bekerja di situ. Jadi kita tetap memiliki spirit yang kuat di Sritex Group ini, pegawai-pegawainya, direksi, komisaris, semuanya. Ya kita harus memiliki spirit ya, terutama spirit lah yang harus kita terus kuatkan,” tandasnya.

Topik:

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhammad Misbakhun Sritex DPR Prabowo