Puan Sampaikan Keprihatinan Atas Kasus Penculikan dan Pembunuhan Alvaro
Jakarta, MI - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas tewasnya seorang anak berusia 6 tahun yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan bernama Alvaro Kiano Nugroho.
Adapun, Alvaro ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah sebelumnya dikabarkan hilang sejak 6 Maret 2025. Alvaro menjadi korban penculikan dan pembunuhan yang dilakukan oleh ayah tirinya.
Puan mengaku sangat prihatin atas kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro. Ia mengatakan bahwa hal ini merupakan situasi darurat yang harus ditangani pemerintah secara seksama.
“Kami sangat prihatin dan turut berbelasungkawa. Tentu saja ini merupakan situasi darurat yang memang harus ditanggapi secara seksama,” kata Puan, Selasa (25/11/2025).
Puan meminta aparat penegak hukum (APH) dan stakeholder terkait untuk dapat menindaklanjuti kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Alvaro ini secara serius.
"Karenanya kami meminta kepada seluruh stakeholder yang terkait, untuk bisa menindaklanjuti hal ini secara serius," ujarnya.
Sebagai informasi, Polisi mengkonfirmasi telah menemukan Alvaro Kiano Nugroho anak berusia 6 tahun yang dikabarkan hilang sejak 8 bulan lalu. Namun, temuan tersebut beriringan dengan kabar duka, sebab Alvaro ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Kabar ini duka ini disampaikan langsung oleh Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam saat mendatangi rumah duka untuk menyampaikan rasa belasungkawa dan mengkonfirmasi kabar tersebut kepada pihak keluarga korban.
"Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata AKP Seala Syah.
Adapun, Polres Metro Jakarta Selatan telah berhasil menangkap seorang terduga pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap seorang anak berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho yang sebelumnya dikabarkan hilang sejak 6 Maret 2025.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan bahwa terduga pelaku pelaku yang berhasil diamankan penyidik merupakan ayah tiri korban.
"Satu orang ditangkap. Iya (ayah tiri korban)," kata Kombes Nicolas Ary, Senin (24/11/2025).
Kabar terbaru, terduga pelaku yang merupakan ayah tiri korban ditemukan tewas diduga karena bunuh diri usai diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan bahwa terduga pelaku yang merupakan ayah tiri korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
"Jadi yang bersangkutan dititipkan di ruangan konseling, kami luruskan kepada rekan-rekan media tersangka mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruangan konseling," kata Kombes Budi saat menggelar konfrensipers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025) malam.
Kombes Budi menyebut bahwa terduga pelaku dititipkan ke ruang konseling karena status yang bersangkutan sudah menjadi tersangka dan akan menjalani pemeriksaan medis sebelum di tempatkan di ruang tahanan bersama tahanan lainnya.
"Besok pagi akan dilakukan pemeriksaan medis apakah tersangka ini memiliki penyakit bawaan ataupun penyakit menular sehingga belum bisa dijadikan satu dengan tahanan lainnya," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Dokter Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Keramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) dr Farah Kaurow mengatakan bahwa pihaknya menerima jenazah terduga pelaku pada hari Minggu (23/11/2025) siang.
"Kemudian ada permintaan visum untuk dilakukan pemeriksaan luar dari Polres Metro Jakarta Selatan. Pemeriksaan dilakukan pukul 01.25 WIB," kata dr Farah.
Berdasarkan hasil visum yang dilakukan, dr Farah mengatakan bahwa ditemukan luka lecet tekanan di area leher jenazah terduga pelaku. Luka lecet di area leher terduga pelaku tersebut sesuai dengan pola gambaran kasus gantung diri.
"Ditemukan adanya luka lecet tekanan yang meliputi leher, itu diduga sesuai dengan pola gambaran sesuai dengan kasus gantung," ungkapnya.
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa tidak ada luka lainnya ataupun tanda-tanda kekerasan pada jenazah terduga pelaku. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa terduga pelaku tewas karena bunuh diri.
"Kemudian tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan lainnya pada permukaan tubuh lainnya," ujarnya.
Topik:
DPR RI Puan Maharani Alvaro Kiano Nugroho