Resah! Pengedar Video Vonis Ferdy Sambo Harus Bertanggung Jawab

Jakarta, MI - Beredarnya video yang diduga seorang hakim yang menyebut vonis mati untuk terdakwa pembunhan Brigadir Yosua, Ferdy Sambo.Tayangan itu menjadi viral diberbagai Platfom media sosial. Berbagai kalangan pun ikut menyoroti beredarnya video tersebut. Mereka menganggap jika benar bocoran vonis mati itu disampaikan sebelum adanya putusan dari pengadilan ke publik maka itu merupakan pelanggaran kode etik seorang Hakim. Pakar Hukum Pidana Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad turut mengatakan jika dalam video itu benar dilakukan oleh seorang Hakim yang memimpin jalannya persidangan secara etika putusan tidak boleh dibocorkan. Sebab menurutnya, putusan hakim pada umumnya berdasarkan tuntutan Jaksa Penuntut Umum ( JPU). Maka jika sebelum putusan sudah dibocorkan merupakan hal yang aneh. "Ini ada keanehan tuntutan belum ada kok sudah ada putusan," katanya, Jum'at (6/1). Kendati demikian, Suparji menegaskan kebenaran video tersebut harus ditelusuri lebih dalam lagi. Dari mana sumber video itu dan apa motif menyebarkan tayangan yang saat ini menjadi polemik. "Jika video itu tidak benar maka yang mengedarkan harus bertanggung jawab," pungkasnya. Sebelumnya, juru bicara Komisi Yudisial (KY) Miko Ginting mengaku masih melakukan penelusuran lebih lanjut. Diakuinya, pihaknya telah melihat dua video yang diduga hakim Wahyu tersebut. KY sudah memperoleh kedua video dimaksud. KY akan telusuri dulu kebenaran dari video dan caption (keterangan) tersebut karena ada 2 hal terkait hal ini, yaitu ada videonya dan ada captionnya. "Apabila ada masyarakat yang memiliki informasi terkait video tersebut, silakan sampaikan ke Komisi Yudisial,” tukasnya Sebelumnya jagat maya dihebohkan oleh tayangan video seorang laki laki yang diduga Hakim yang memimpin jalannya persidangan kasus pembunuhan Ferdy Sambo. Dalam video tersebut lelaki itu,selain melakukan pembicaraan ditelpon, ia juga terlihat curhat tentang kasus Ferdy Sambo dengan seorang wanita. #Vonis Ferdy Sambo