KPK Yakin Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Eddy Hiariej
![Reina Laura](https://monitorindonesia.com/images/avatar-placeholder.jpg )
![KPK Yakin Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Eddy Hiariej Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri [Foto: MI/Aswan]](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/1dd3883d-09ec-44a4-b638-fd835fec2f88.jpg)
Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakin permohonan praperadilan mantan wakil menteri hukum dan hak asasi manusia (wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej, ditolak oleh hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
"Tentu kami optimistis permohonan tersebut akan ditolak hakim," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa (30/1).
Menurut Ali, dalil permohonan praperadilan Eddy sama dengan perkara lain KPK, yang berujung ditolak oleh hakim.
"Jadi, memang tidak ada alasan baru dari para pemohon praperadilan, sehingga hampir semuanya ditolak hakim," ujarnya.
Ali menambahkan, bahwa komisi antirasuah telah bekerja sesuai dengan proses yang berlaku, dalam penetapan tersangka.
"Semua proses yang KPK lakukan telah sesuai hukum acara pidana yang berlaku, baik KUHAP maupun Undang-Undang KPK itu sendiri," tandasnya.
Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) akan membacakan putusan praperadilan, yang diajukan mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej pada Selasa (30/1).
Putusan dibacakan pukul 15.30 WIB dalam sidang yang terbuka untuk umum, di Ruang Sidang Utama PN Jakarta Selatan.
"Putusan perkara praperadilan atas nama pemohon Edward Omar Hiarej akan dibacakan pada sidang terbuka untuk umum besok," kata Pejabat Humas PN Jaksel, Djuyamto, dikutip Selasa (30/1).
Eddy Hiariej bersama dua orang dekatnya yaitu Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi, ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Rp8 miliar.
Mereka disebut menerima suap, dari Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM) Helmut Hermawan.
Helmut sendiri sudah ditahan KPK dan mengajukan praperadilan. Namun, Helmut menarik permohonan praperadilannya.
Eddy dkk juga mengajukan permohonan praperadilan terhadap KPK, atas status tersangka tersebut. Mereka sempat mencabut permohonan praperadilan, tetapi kemudian diajukan lagi.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Dicecar KPK soal Aliran Dana Korupsi di PT Telkom Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Sakti Wahyu Trenggono memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi, Jumat (26/7/2024) (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/menteri-kp-sakti-wahyu-trenggono-dicecar-kpk-soal-aliran-dana-korupsi-di-pt-telkom.webp)
Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Dicecar KPK soal Aliran Dana Korupsi di PT Telkom
7 jam yang lalu
![KPK Periksa Eks Dirut Telkominfra Paruhum Natigor Sitorus, Telah Dicegah ke Luar Negeri? Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK RI (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/kpk-ri-13.webp)
KPK Periksa Eks Dirut Telkominfra Paruhum Natigor Sitorus, Telah Dicegah ke Luar Negeri?
13 jam yang lalu
![TPPU Abdul Gani Kasuba, Komisaris PT Tri Mineral Mining Syaifuddin Mohalisi Digarap KPK Muhaimin Syarif mengenakan rompi tahanan KPK dan tangan diborgol (Foto: Dok MI/Aswan)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/muhaimin-syarif-1.webp)
TPPU Abdul Gani Kasuba, Komisaris PT Tri Mineral Mining Syaifuddin Mohalisi Digarap KPK
14 jam yang lalu