Anak Buah Megawati Sebut Posisi Jokowi Masih jadi Ancaman Prabowo

Tim Redaksi
Tim Redaksi
Diperbarui 5 Mei 2024 02:01 WIB
Joko Widodo (Foto: Dok MI/Istimewa)
Joko Widodo (Foto: Dok MI/Istimewa)

Jakarta, MI - Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ferdinand Hutahean, menilai Prabowo Subianto presiden terpilih yang jugamerupakan Menteri Pertahanan Indonesia mungkin tidak lagi membutuhkan dukungan dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi dalam jangka waktu dua bulan ke depan.

"Prabowo, kalau dibilang perlu Jokowi sih dua bulan kedepan sebetulnya tidak,"  cuit Ferdinand di akun X (Twitter) dikutip pada Minggu (5/5/2024). 

Namun demikian, Ferdinand menambahkan bahwa sebaliknya, posisi Jokowi masih memiliki potensi untuk menjadi ancaman bagi Prabowo dalam periode yang sama. "Tapi posisi Jokowi dua bulan kedepan masih bisa ancaman terhadap Prabowo," ucapnya. 

Menurut perhitungannya, kekuatan politik yang dimiliki oleh Jokowi masih dapat mempengaruhi upaya pergantian presiden. Ferdinand melihat tidak menutup kemungkinan bahwa upaya tersebut dapat gagal akibat kekuatan politik yang dimiliki oleh Jokowi. "Bisa saja karena kekuasaan yang dimiliki Jokowi, maka pergantian Presiden bisa gagal," katanya. 

Dijelaskan Ferdinand, dua bulan kedepan, masih masa-masa krusial dan sempit bagi Prabowo. "Maka, selama dua bulan kedepan ini Prabowo masih harus terlihat manut-manut kepada Jokowi," ungkapnya. 

Tapi setelah itu, kata Ferdinand, semuanya selesai sudah. Tidak ada lagi apapun upaya-upaya yang bisa dilakukan Jokowi untuk menggagalkan Prabowo.  "Dengan demikian, saya bilang Prabowo itu hanya perlu paling lama dua bulan lagi. Setelah itu Jokowi tidak lagi dibutuhkan Prabowo," katanya. 

Setelah pelantikan Presiden, Ferdinand mengatakan Jokowi akan menerima posisinya yang tidak lagi dipandang, dianggap, dan sesuai ekspektasinya. "Mungkin ekspektasi Jokowi itu kan akan sangat tinggi posisi kedudukannya," tukasnya.

Menurut pandangan Ferdinand, saat ini Jokowi menganggap Prabowo sebagai subordinatnya. "Bahkan, Prabowo seperti subordinatnya. Tapi, itu harapan dan mimpinya saja. Nanti tidak akan bisa terwujud lagi," pungkasnya.