Anies Frustasi Gegara Hal Ini

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 5 Februari 2024 04:03 WIB
Anies Baswedan memberikan pemaparan saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024)
Anies Baswedan memberikan pemaparan saat Desak dan Slepet Amin di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (29/1/2024)

Jakarta, MI - Klaim 45 juta orang di Indonesia tak bekerja dengan layak hingga jaminan sosial yang tak dimiliki pekerja membuat calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan frustasi.

"Apa masalah hari ini, 45 juta orang tidak bekerja dengan layak. Bicara jaminan sosial, lebih dari 75 juta orang tidak punya jaminan sosial. Bicara pendidikan, jauh dari kota, terpencil. Masa depan jadi suram, kemampuan tinggi, kesempatan tidak ada, sangat frustrasi melihatnya," kata Anies dalam paparannya di arena debat pilpres kelima di JCC Senayan, Jakarta pada Minggu (4/2) malam.   

Adapun debat tersebut mengangkat beragam topik berupa kesejahteraan sosial budaya, teknologi informasi, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia dan inklusi. 
 
Dalam paparannya, Anies juga turut serta menyoroti kasus kekerasan seksual yang terjadi pada setiap individu di tanah Air. Menurutnya data-data tersebut didapat pihaknya usai melakukan dialog dengan masyarakat dalam program kampanye keliling Indonesia selama Pilpres 2024 ini.

Kesehatan mental, kekerasan seksual, lebih dari 15 juta orang jadi korban. Ini problem-problem yang tidak jadi kepedulian segelintir elit, ini adalah kegelisahan rakyat kebanyakan," kata Anies. 

Cek Fakta

Bank Dunia mendefinisikan pekerjaan layak sebagai pekerjaan yang memiliki upah layak untuk membiayai hidup dengan standar kelas menengah, disertai perlindungan atau jaminan sosial yang memadai, serta kepastian kerja. 

Penciptaan lapangan kerja yang berkualitas di Indonesia tercatat sudah mandek sejak sebelum pandemi Covid-19, berdasarkan data Bank Dunia. Pada 2018, dari total 85 juta tenaga kerja bergaji tetap di Indonesia, hanya 13 juta orang (15,3 persen) yang memiliki pekerjaan berkualitas yang layak sesuai standar kelas menengah. 

Sementara, hanya 3,5 juta orang (4,1 persen) yang mendapat gaji di atas standar kelas menengah. Sisanya, 68,5 juta orang atau 80,6 persen, memiliki pekerjaan tidak layak dengan upah rendah serta minim perlindungan dan kepastian kerja. 

Sementara berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) soal Keadaan Pekerja di Indonesia pada Agustus 2023, sebesar 47,13 persen atau 24,84 juta pekerja menerima gaji di bawah upah minimum provinsi (UMP). 

Sedangkan 27,86 juta pekerja atau 52,87 persen menerima gaji di atas UMP. Adapun rata-rata UMP Indonesia pada tahun 2023 sebesar Rp 2,92 juta.