Wakil Ketua BKSAP DPR Sukamta Sambut Baik Kesepakatan "Persatuan Nasional" antara Hamas, Fatah dan 12 Kelompok Palestina Lainnya
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
![Sukamta Bela Palestina di Sidang Parlemen Dunia Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta (Foto: Dok MI/Pribadi)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/DW6ywtPTmXymB1WY4TuzyhHEjMvau2EmsEv4UEdL.jpg)
Jakarta, MI - Atas mediasi Kementerian Luar Negeri China, Faksi-faksi Palestina pada Selasa (23/7/2024) telah menandatangani perjanjian “persatuan nasional” yang bertujuan mempertahankan kontrol Palestina atas Gaza setelah perang Israel di daerah kantong itu berakhir.
Menanggapi perkembangan ini, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Sukamta menyatakan menyambut baik kesepakatan yang telah dicapai oleh 14 Faksi di Palestina tersebut.
"Saya rasa ini adalah langkah maju yang penting bagi masa depan Palestina. Ini akan jadi modal kuat untuk mewujudkan Palestina merdeka," kata Sukamta, Rabu (24/7/2024).
"Kita apresiasi pemerintah China yang telah berhasil memediasi dan menghasilkan kesepakatan yang penting. Juga apresiasi kepada Faksi-Faksi Palestina yang bisa berbesar hati mengesampingkan perbedaan menuju persatuan," tambah anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sukamta menyatakan optimismenya bahwa kesepakatan “persatuan nasional” Palestina akan menjadi titik balik yang penting. Situasi yang menurutnya mirip dengan perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdekaan, semua berawal dengan persatuan.
"Bangsa Indonesia yang kemudian bisa terwujud sebagai NKRI memiliki pengalaman hebat saat berjuang menuju kemerdekaan. Faksi-faksi dan suku bangsa di Indonesia jauh lebih banyak dibanding di Palestina".
"Saat kemudian komponen bangsa memilih bersatu dan mengesampingkan perbedaan kelompok, maka kemerdekaan Indonesia bisa diwujudkan," jelas Anggota Komisi I DPR RI itu.
Optimisme berikutnya, menurut Sukamta dengan kesepakatan tersebut akan mendorong lebih kuatnya dukungan internasional kepada Palestina.
"Penjajahan Israel adalah episode terburuk dalam sejarah modern yang mencoreng harkat dan martabat manusia. Mayoritas dunia internasional sudah muak dengan kelakuan Israel," ungkap Sukamta.
"Mayoritas menginginkan dunia terbebas dari penjajahan, ini adalah sifat alami manusia. Dukungan akan kemerdekaan Palestina akan semakin kuat dari negara-negara dunia," imbuh Sukamta.
Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
![Anggota Komisi I DPR Sukamta: Gangguan Microsoft Harus jadi Pelajaran Penting Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/325df841-aae7-4771-9676-cf32590eb597.jpg)
Anggota Komisi I DPR Sukamta: Gangguan Microsoft Harus jadi Pelajaran Penting
23 Juli 2024 16:57 WIB
![Legislator Minta Pemerintah Transparan Terkait Perkembangan Informasi Kebocoran Data Pribadi Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/d9bc5bc3-b37e-4b26-ada2-63fdc926a68c.jpg)
Legislator Minta Pemerintah Transparan Terkait Perkembangan Informasi Kebocoran Data Pribadi
22 Juli 2024 15:00 WIB
![Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini (Foto: MI/Dhanis)](https://monitorindonesia.com/index.php/storage/news/image/ketua-fraksi-partai-keadilan-sejahtera-pks-dpr-ri-jazuli-juwaini-foto-midhanis.webp)
Fraksi PKS: Tidak Ada Alasan Lagi Bagi PBB untuk Tidak Menindak Israel
22 Juli 2024 14:15 WIB