Mukhtarudin Dorong Transformasi Kerja BP3MI: Setiap Rupiah Harus Menghasilkan Perlindungan!

Rizal Siregar
Rizal Siregar
Diperbarui 24 November 2025 9 jam yang lalu
Menteri Mukhtarudin saat memberikan pengarahan kepada para Kepala BP3MI. (Dok. MI)
Menteri Mukhtarudin saat memberikan pengarahan kepada para Kepala BP3MI. (Dok. MI)

Jakarta, MI - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) Mukhtarudin menegaskan perubahan paradigma kerja bagi seluruh Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) di Tanah Air. 

Ia meminta agar pola kerja “target oriented” ditinggalkan dan diganti sepenuhnya menjadi “goal oriented” yang berfokus pada dampak nyata bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Pesan itu disampaikan Menteri Mukhtarudin saat memberikan pengarahan kepada para Kepala BP3MI dari Makassar, Jawa Timur, Palu, Lampung, Kalimantan Selatan, Riau, dan Sulawesi Utara di Kantor KP2MI, Jakarta, Senin (24/11/2025).

“Saya tidak mau lagi kegiatan hanya ada foto-fotonya, nota-notanya lengkap, laporan keuangan rapi, tapi output dan outcome untuk pekerja migran tidak ada. Itu namanya target oriented. Yang saya mau adalah goal oriented—setiap rupiah anggaran harus sampai ke tujuan perlindungan Pekerja Migran,” tegasnya.

Menteri Mukhtarudin turut mengingatkan jajaran BP3MI bahwa tugas di KP2MI bukan sekadar pekerjaan administratif, melainkan ladang kebaikan yang sangat luas.

“Mencari pahala di sini gampang sekali. Keluar rumah niat bantu pekerja migran, setiap langkah sudah jadi ibadah. Bahkan bisa dapat bonus pahala. Awalnya saya sedih jadi menteri di kementerian ini. Tapi setelah saya renungkan, ternyata ini ladang pahala dunia-akhirat,” ujarnya.

Ia menambahkan, membantu pekerja migran dan keluarganya yang sedang menghadapi kesulitan akan menumbuhkan hormon kebahagiaan secara alami. “Sering bantu orang, sering bahagia,” katanya.

Terkait penguatan anggaran, Mukhtarudin memastikan dirinya akan terus melobi untuk menambah pagu anggaran KP2MI, namun seluruh jajaran diminta menunjukkan kinerja yang sebanding.

“Saya yang cari anggarannya, lobby ke mana-mana. Tapi tolong, serapan tinggi harus diikuti kinerja dan hasil nyata. Kalau serapannya rendah, susah minta tambahan. Kalau serapannya tinggi tapi outcome kosong, itu juga jadi catatan buruk buat saya,” jelasnya.

Ia juga meminta agar pembinaan dan koordinasi dilakukan lebih intens, baik secara luring maupun daring. “Harus sering-sering begini, minimal lewat Zoom. Kalau perlu tatap muka di Jakarta, boleh. Urusan anggaran perjalanan, itu urusan saya,” imbuhnya.

Arahan tersebut menjadi sinyal bahwa di era kepemimpinan Mukhtarudin, KP2MI akan mengedepankan kerja yang berorientasi pada kualitas hasil, disiplin aturan, dan akuntabilitas yang benar-benar dirasakan oleh jutaan pekerja migran Indonesia beserta keluarganya.

“Fokus pada kualitas hasil dan dampak nyata. Jadi, bukan sekadar pemenuhan target administratif semata,” pungkas Menteri P2MI Mukhtarudin.

Topik:

pelindungan pekerja migran KP2MI Mukhtarudin BP3MI goal oriented reformasi kinerja layanan PMI